Kamis, 18 Agustus 2011

KOMPAS/DWI AS SETIANINGSIH


Pramusaji menuangkan teh di gelas-gelas kaca berukuran kecil. Teh China menjadi salah satu produk andalan China. Aksi mencicipi teh China ini dikemas dalam kegiatan yang unik sehingga menarik para pengunjung.

KOMPAS.com - China tidak hanya dikenal dengan produknya yang murah meriah. Negara Tirai Bambu yang kini telah bermetamorfosa menjadi raksasa Asia karena kemajuan ekonominya ini juga dikenal dengan produk teh berkualitas.

Di China, teh sudah menjadi komoditas utama sejak sekitar 4.000 tahun lalu. Teh dipercaya memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan. Salah satu keistimewaannya terletak pada proses fermentasi yang dilaluinya.

Sebagai komoditas utama, teh kini juga menjadi bagian dari geliat sektor pariwisata China. Hal ini salah satunya dapat disaksikan di kawasan pariwisata bernama 7 Colorful of Yunnan yang terletak sekitar 22 kilometer arah tenggara dari pusat kota Kunming, Yunnan, China.

Di sana, teh tidak menjadi produk atau komoditas yang dijajakan secara terang-terangan. Teh di 7 Colorful of Yunnan disajikan dalam kemasan yang menarik melalui demo minum teh.

Dibutuhkan waktu sekitar satu jam dari pusat kota menuju 7 Colorful of Yunnan dengan transportasi darat. Bisa dengan menggunakan mobil pribadi atau menyewa bus pariwisata jika bepergian bersama rombongan.

Seven Colorful of Yunnan adalah sebuah kawasan pariwisata yang terdiri dari tujuh wahana, yaitu tea house (rumah teh), flower oil cream house (bunga-bunga kering dan wewangian), jade house (perhiasan dari batu giok), herb house (obat-obatan), minority silver house (perhiasan perak), dan local specialties house (2 buah).

Untuk memasuki tujuh wahana yang ada, para wisatawan tidak dipungut biaya. Ini berbeda dengan di Indonesia di mana rata-rata tempat wisata memungut tiket masuk bagi pengunjungnya.

Memasuki gerbang utama 7 Colorful of Yunnan, rombongan biasanya langsung diarahkan menuju rumah teh. Ruangan yang ada di wahana utama ini sangat luas. Terdiri dari sejumlah ruangan kecil yang masing-masing dilengkapi dengan berbagai jenis teh, meja tempat menyeduh teh beserta peralatannya, seperti teko dan gelas dari kaca, serta kursi untuk para pengunjung.

Sebuah televisi layar besar juga tersedia di setiap ruangan. Televisi ini digunakan untuk memperlihatkan proses fermentasi teh China dan memberi penjelasan tentang jenis-jenis teh China.

Pegawai perempuan

Di setiap ruangan, ada dua pegawai perempuan. Tanpa banyak bicara, salah satu dari pegawai perempuan itu mempersilakan para pengunjung untuk duduk.

Dengan cekatan, perempuan muda itu menuang air panas dari termos, lalu menyeduh teh di dalam teko berbahan kaca tanpa tutup. Sesekali air teh di dalam teko dibuang ke meja tempat menyeduh teh untuk mendapatkan kadar kekentalan yang pas.

Dia lalu menuang seluruh teh dari dalam teko ke dalam gelas-gelas kaca berukuran kecil seperti gelas kopi espresso. Gelas-gelas itu kemudian diangsurkan kepada para pengunjung satu per satu.

Sejenak, sejumlah pengunjung dihinggapi rasa ragu, terutama yang biasa meminum teh bergula seperti di kampung halaman. Teh yang disajikan di Yunan tak ada sesendok pun gula di dalamnya. Tetapi tak lama, sekejap kemudian, isi gelas yang masih mengebulkan asap tipis itu pun berpindah ke perut, meluncur melalui tenggorokan. Hmm..

Teh yang kami cicipi itu berbau seperti anggrek dengan rasa teh yang nyaris sama dengan teh-teh di Indonesia. Warnanya coklat keemasan. Ternyata betul dugaan kami, teh yang kami cicipi adalah jenis black tea (teh hitam).

”Kebanyakan orang asing, sekitar 80 persen, menyukai teh jenis ini. Masyarakat China yang menyukai teh jenis ini hanya sekitar 20 persen,” ujar Wang Xing Yong (22), pemandu dan penerjemah rombongan kami.

Menurut Wang, teh China semuanya merupakan hasil fermentasi. Khusus untuk jenis teh hitam yang kami cicipi, bisa dicampur atau dikombinasikan dengan berbagai bahan seperti jeruk, madu, susu, dan anggur agar rasanya makin enak.

Selesai dengan gelas pertama, pegawai rumah teh kembali menyeduh teh. Kali ini warnanya jauh lebih pekat, coklat tua nyaris hitam.

Saat gelas-gelas baru kembali diangsurkan, kami segera menutup hidung. Tak hanya warnanya yang coklat pekat, aromanya juga ternyata sangat kuat, tercium seperti bau apek.

Tetapi jangan ditanya khasiatnya. Khasiat teh China berbanding terbalik dengan rasanya. Menurut penuturan pegawai rumah teh, jenis teh kedua ini sangat bermanfaat untuk kesehatan. ”Delapan puluh persen fungsinya sebagai obat,” tutur Wang.

Teh kedua itu bernama pu er tea. Jenis yang sangat terkenal di seluruh pelosok China. Manfaatnya pun amat beragam.

”Bila diminum satu jam sebelum makan, teh pu er bermanfaat menambah nafsu makan. Namun, bila dikonsumsi satu jam setelah makan, teh pu er bermanfaat untuk meluruhkan lemak dan kolesterol,” tutur Wang.

Sesuai manfaatnya, harga teh pu er cukup mahal, berkisar 100-190 yuan. Bila dihitung dengan mata uang rupiah, harganya berkisar Rp 150.000-Rp 190.000.

Kelebihan teh pu er, semakin lama disimpan, harganya akan semakin mahal. Ibarat anggur yang makin lama disimpan makin enak, khasiat teh pu er juga makin terasa.

Manfaat teh

Teh ketiga yang kami cicipi adalah moli flower tea. Hampir sama dengan manfaat teh pu er, teh bunga moli juga bermanfaat untuk meluruhkan kolesterol. Namun, bertolak belakang dengan teh pu er yang beraroma kuat, teh bunga moli beraroma melati. Bunga moli adalah nama lain dari bunga melati.

”Teh bunga moli juga berkhasiat untuk menurunkan tekanan darah, membantu mengurangi kadar nikotin dalam darah, serta membantu mengurangi radiasi komputer,” kata Wang. Teh jenis ini dijual dengan harga mulai dari 130 yuan untuk ukuran 100 gram hingga 680 yuan untuk ukuran 700 gr.

Demo mencicipi teh berakhir di teh ketiga. Entah karena memang cocok dengan rasa teh yang telah dicicip, tertarik dengan khasiatnya, atau justru gara-gara terpesona dengan kemasan yang disajikan melalui demo mencicipi teh, para pengunjung langsung berebut untuk membeli.

”Sedikit mahal tak apa. Yang penting khasiatnya. Lagi pula cocok juga untuk oleh-oleh,” begitu kata seorang pengunjung.

Pengalaman mencicipi teh China di 7 Colorful of Yunnan tidak berakhir sampai di situ. Enam wahana lain yang menyediakan berbagai jenis cenderamata telah menanti.

(DWI AS SETIANINGSIH)

Sumber :
http://travel.kompas.com/read/2009/12/17/09063433/Mencicip.Teh.China.di.Colorful.of.Yunnan

0 200 komentar:

Posting Komentar

Ad Ad Ad

Ad