Senin, 26 September 2011
Smile 10 Penawar Racun Berbahaya Dalam Tubuh Yang Tidak Anda Sadari
07.16
No comments
Racun pertama : Suka Menghindar
Gejala: Lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.
Penawar : Realitas
Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.
Racun kedua : Ketakutan
Gejala: Tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll.
Penawar: Keberanian
Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah, 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Keberanian merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.
Racun ketiga : Egoistis
Gejala: Materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.
Penawar: Bersikap sosial
Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui, orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.
Racun keempat : Stagnasi
Gejala: Berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.
Penawar: Ambisi
Teruslah berkembang, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. Kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.
Racun kelima : Rasa rendah diri
Gejala: Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.
Penawar: Keyakinan diri
Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang, yakin dirinya akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.
Racun keenam : Narsistik
Gejala: Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.
Penawar: Rendah hati
Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.
Racun ketujuh : Mengasihani diri
Gejala: Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, merasa menjadi orang termalang di dunia.
Penawar: Sublimasi
Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain..
Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan
Gejala: Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.
Penawar: Kerja
Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.
Racun kesembilan : Sikap tidak toleran
Gejala: Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.
Penawar: Kontrol diri
Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dengan keberagaman kultur dan agama.
Racun kesepuluh : Kebencian
Gejala: Keinginan balas dendam, kejam, bengis.
Penawar: Cinta kasih
Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.
Gejala: Lari dari kenyataan, mengabaikan tanggung jawab, padahal dengan melarikan diri dari kenyataan, kita hanya akan mendapatkan kebahagiaan semu yang berlangsung sesaat.
Penawar : Realitas
Berhentilah menipu diri. Jangan terlalu serius dalam menghadapi masalah karena rumah sakit jiwa sudah dipenuhi pasien yang selalu mengikuti kesedihannya dan merasa lingkungannya menjadi sumber frustasi. Jadi, selesaikan setiap masalah yang dihadapi secara tuntas dan yakinilah bahwa segala sesuatu yang terbaik selalu harus diupayakan dengan keras.
Racun kedua : Ketakutan
Gejala: Tidak yakin diri, tegang, cemas yang antara lain bisa disebabkan kesulitan keuangan, konflik perkawinan, problem seksual, dll.
Penawar: Keberanian
Hindari menjadi sosok yang bergantung pada kecemasan. Ingatlah, 99 persen hal yang kita cemaskan tidak pernah terjadi. Keberanian adalah pertahanan diri paling ampuh. Gunakan analisis intelektual dan carilah solusi masalah melalui sikap mental yang benar. Keberanian merupakan proses reedukasi. Jadi, jangan segan mencari bantuan dari ahlinya, seperti psikiater atau psikolog.
Racun ketiga : Egoistis
Gejala: Materialistis, agresif, lebih suka meminta daripada memberi.
Penawar: Bersikap sosial
Jangan mengeksploitasi teman. Kebahagiaan akan diperoleh apabila kita dapat menolong orang lain. Perlu diketahui, orang yang tidak mengharapkan apapun dari orang lain adalah orang yang tidak pernah merasa dikecewakan.
Racun keempat : Stagnasi
Gejala: Berhenti satu fase, membuat diri kita merasa jenuh, bosan, dan tidak bahagia.
Penawar: Ambisi
Teruslah berkembang, artinya kita terus berambisi di masa depan kita. Kita kan menemukan kebahagiaan dalam gairah saat meraih ambisi kita tersebut.
Racun kelima : Rasa rendah diri
Gejala: Kehilangan keyakinan diri dan kepercayaan diri serta merasa tidak memiliki kemampuan bersaing.
Penawar: Keyakinan diri
Seseorang tidak akan menang bila sebelum berperang, yakin dirinya akan kalah. Bila kita yakin akan kemampuan kita, sebenarnya kita sudah mendapatkan separuh dari target yang ingin kita raih. Jadi, sukses berawal pada saat kita yakin bahwa kita mampu mencapainya.
Racun keenam : Narsistik
Gejala: Kompleks superioritas, terlampau sombong, kebanggaan diri palsu.
Penawar: Rendah hati
Orang yang sombong akan dengan mudah kehilangan teman, karena tanpa kehadiran teman, kita tidak akan bahagia. Hindari sikap sok tahu. Dengan rendah hati, kita akan dengan sendirinya mau mendengar orang lain sehingga peluang 50 persen sukses sudah kita raih.
Racun ketujuh : Mengasihani diri
Gejala: Kebiasaan menarik perhatian, suasana yang dominan, murung, merasa menjadi orang termalang di dunia.
Penawar: Sublimasi
Jangan membuat diri menjadi neurotik, terpaku pada diri sendiri. Lupakan masalah diri dan hindari untuk berperilaku sentimentil dan terobsesi terhadap ketergantungan kepada orang lain..
Racun kedelapan : Sikap bermalas-malasan
Gejala: Apatis, jenuh berlanjut, melamun, dan menghabiskan waktu dengan cara tidak produktif, merasa kesepian.
Penawar: Kerja
Buatlah diri kita untuk selalu mengikuti jadwal kerja yang sudah kita rencanakan sebelumnya dengan cara aktif bekerja. Hindari kecenderungan untuk membuat keberadaaan kita menjadi tidak berarti dan mengeluh tanpa henti.
Racun kesembilan : Sikap tidak toleran
Gejala: Pikiran picik, kebencian rasial yang picik, angkuh, antagonisme terhadap agama tertentu, prasangka religius.
Penawar: Kontrol diri
Tenangkan emosi kita melalui seni mengontrol diri. Amati mereka secara intelektual. Tingkatkan kadar toleransi kita. Ingat bahwa dunia diciptakan dan tercipta dengan keberagaman kultur dan agama.
Racun kesepuluh : Kebencian
Gejala: Keinginan balas dendam, kejam, bengis.
Penawar: Cinta kasih
Hilangkan rasa benci. Belajar memaafkan dan melupakan. Kebencian merupakan salah satu emosi negatif yang menjadi dasar dari rasa ketidakbahagiaan. Orang yang memiliki rasa benci biasanya juga membenci dirinya sendiri karena membenci orang lain. Satu-satunya yang dapat melenyapkan rasa benci adalah cinta. Cinta kasih merupakan kekuatan hakiki yang dapat dimiliki setiap orang.
penawar racun alami
07.08
No comments
Mengkonsumsi sayuran segar dan jus buah adalah cara alami detoksifikasi tubuh Anda. Selain itu, rutin mengkonsumsi 5 minuman berikut ini juga bermanfaat membuang racun dalam tubuh.
1. Air putih
Dr Poonam Rathod, pakar kesehatan, mengatakan, konsumsi air putih secara teratur sesuai kebutuhan tubuh mampu membersihkan sistem pencernaan, serta menghilangkan racun dan sisa-sisa makanan yang menempel di usus. Ini membuat tubuh dan perut bersih dari limbah makanan.
2.Air kelapa segar
Cairan ini bisa mendetoksifikasi tubuh secara alami. Selain membersihkan saluran pencernaan, minum air kelapa akan meningkatkan kekebalan tubuh dan bermanfaat menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
3. Jus Labu
Jus labu adalah obat alami yang sangat baik bagi mereka yang penderita masalah pencernaan dan keasaman. "Ini karena sifat basa-nya. Serat dalam sebotol jus labu juga menyembuhkan masalah pencernaan," kata Dr Rathod.
4. Teh hijau
Teh hijau adalah merupakan antioksidan alami yang mengandung polifenol, sehingga membantu meregulasi glukosa dalam darah. "Polyphenol menghambat pergerakan glukosa ke dalam sel-sel lemak, dan mencegah mereka memasuki aliran darah," jelas Dr Rathod.
5. Jus jeruk
Adalah sumber vitamin C, yang dikenal untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jeruk kaya flavonoid, antioksidan, yang melindungi sistem kekebalan tubuh manusia dengan bertindak melawan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit.
Sebagai tips, minuman detoksifikasi ini akan lebih baik jika dikonsumsi sebelum sarapan. Dengan cara seperti ini proses detoksifikasi akan berjalan dengan baik dan Anda bisa merasakan manfaat kesehatannya
1. Air putih
Dr Poonam Rathod, pakar kesehatan, mengatakan, konsumsi air putih secara teratur sesuai kebutuhan tubuh mampu membersihkan sistem pencernaan, serta menghilangkan racun dan sisa-sisa makanan yang menempel di usus. Ini membuat tubuh dan perut bersih dari limbah makanan.
2.Air kelapa segar
Cairan ini bisa mendetoksifikasi tubuh secara alami. Selain membersihkan saluran pencernaan, minum air kelapa akan meningkatkan kekebalan tubuh dan bermanfaat menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
3. Jus Labu
Jus labu adalah obat alami yang sangat baik bagi mereka yang penderita masalah pencernaan dan keasaman. "Ini karena sifat basa-nya. Serat dalam sebotol jus labu juga menyembuhkan masalah pencernaan," kata Dr Rathod.
4. Teh hijau
Teh hijau adalah merupakan antioksidan alami yang mengandung polifenol, sehingga membantu meregulasi glukosa dalam darah. "Polyphenol menghambat pergerakan glukosa ke dalam sel-sel lemak, dan mencegah mereka memasuki aliran darah," jelas Dr Rathod.
5. Jus jeruk
Adalah sumber vitamin C, yang dikenal untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Jeruk kaya flavonoid, antioksidan, yang melindungi sistem kekebalan tubuh manusia dengan bertindak melawan kuman dan bakteri yang menyebabkan penyakit.
Sebagai tips, minuman detoksifikasi ini akan lebih baik jika dikonsumsi sebelum sarapan. Dengan cara seperti ini proses detoksifikasi akan berjalan dengan baik dan Anda bisa merasakan manfaat kesehatannya
Daun Teh Penawar racun alamiah
07.01
No comments
“Ucapan sang istri tidak boleh tidak didengar!” Ungkapan ini sesuai benar dengan yang dialami Huang Guohua, asisten professor dari lembaga penelitian teknologi pangan universitas Jiao Da, Taiwan. Saat mengalami kesukaran tidak bisa mengekstrak melanin dari tumbuh-tumbuhan, karena belum berhasil mendapatkan bahan-bahan yang cocok, ia akhirnya berhasil menemukan “logam fero” di dalam kandungan teh, atas saran istrinya yang mengelola kedai teh. Setelah melalui percobaan hewan berkali-kali, ia menemukan penawar racun alamiah yang secara efektif dapat mencegah “racun milenium”?
Melanin vegetatif dalam kandungan teh
Huang guohua menuturkan bahwa melanin yang dipakai secara umum saat ini adalah ekstraksi dari kandung cairan hitam cumi-cumi atau sotong, yang harga perkilogramnya kurang lebih 200 dolar AS. Di China juga ada penelitian melanin yang diekstrak dari wijen, dan sudah mengajukan hak paten, sedangkan hasil penelitian di Taiwan diekstrak dari teh, harga perkilogramnya tidak lebih dari 1 dolar AS, dan efek antioksida melanin vegetatif lebih kuat dibanding yang lain, harganya pun lebih murah dan kualitasnya malah lebih bagus.
Huang Guohua menuturkan, bahwa kurang lebih pada 10 tahun silam, isterinya mengelola kedai minuman teh di Zhunan, Miaoli, Taiwan, karena tidak pandai mengelola dengan baik, maka baru setahun berjalan kemudian usahanya tutup, dan menyisakan setumpuk teh di toko.
Ia menuturkan, demi mendapatkan melanin vegetatif yang dapat dimanfaatkan, ia mencoba berbagai macam kulit buah-buahan warna tua, pernah mencoba buah kulit tebu, kulit leci dsb, meskipun ada beberapa yang cukup baik kualitasnya, namun, karena jumlah ekstraksinya tidak banyak, sehingga tidak bisa melakukan penelitian pada hewan. Tepat di saat sedang pusing tidak berhasil menemukan bahan-bahan yang cocok, sang istri menyarankan kenapa tidak mencoba setumpukan daun teh yang disimpan di toko, dan tak disangka, begitu percobaan sementara itu dijalankan, ia berhasil mendapatkan “logam fero” dalam kandungan teh, dan juga tak disangka barang dari hasil gulung tikar itu menjadi pusaka yang berharga.
Semula ia mengira bahwa daun teh yang segar itu berwarna hijau, namun, kata-kata sang “istri tidak boleh tidak harus ditanggapi”, karena hasil percobaan membuktikan, bahwa “Istri-lah yang genius”!demikian ujarnya. Huang guohua menuturkan, bahwa teh 100% beragi, dalam proses peragian itu, polifenol berubah menjadi melanin melalui reaksi polimerisasi.
Dibanding dengan mutu bahan lainnya, daun teh lebih murah, lagipula jumlah ekstraksinya lebih banyak, pembuktian melalui percobaan hewan berkali-kali ditemukan bahwa “logam fero” melanin vegetatif, bisa secara efektif mencegah kerusakan terhadap kelenjar hati dan limpa, sekaligus bisa menyimpan regenerasi obat penghilang nyeri, kerusakan ginjal dan hati yang disebabkan reaksi pengobatan terkait: bahkan bisa menghindari penyempitan pembuluh darah, perubahan patologis tahap permulaan dan mencegah penuaan tubuh.
Tim peneliti Huang Guohua sejak 7 tahun silam mulai meneliti dan mengembangkan obat baru yang diekstrak dari daun teh, dan baru-baru ini, secara berturut-turut memperoleh hasil yang membangkitkan semangat. Lebih dari 10 tesisnya yang telah rampung memperoleh “JAFC, Journal of Agricultural and Food Chemistry”dan menerima berbagai kategori majalah khusus internasional, hasil penelitian saat ini sudah mencapai pada tahap percobaan produksi. (erabaru.net)
|
Sayap Lalat Penawar Racun
06.53
No comments
Kalau kita sedang ngopi atau ngetéh dan tiba-tiba seekor lalat
tercebur masuk ke gelas kita, masih mau meneruskan minumnya?
hehehehehehe.... coba baca dulu déh di bawah ini.....
Nabi Bersabda, "Apabila seekor lalat masuk ke dalam minuman salah
seorang kalian, maka celupkanlah ia, kemudian angkat dan buanglah
lalatnya sebab pada salah satu sayapnya terdapat penyakit dan pada
sayap lainnya ada obatnya
(HR. Bukhari, Ibn Majah, dan Ahmad)
Dalam riwayat lain: "Sungguh pada salah satu sayap lalat ada racun
dan pada sayap lainnya obat, maka apabila ia mengenai makananmu maka
perhatikanlah lalat itu ketika hinggap di makananmu, sebab ia
mendahulukan racunnya dan mengakhirkan obatnya" (HR. Ahmad, Ibn Majah)
Diantara mu'jizat kenabian Rasulullah dari aspek kedokteran yang
harus ditulis dengan tinta emas oleh sejarah kedokteran adalah alat
pembuat sakit dan alat pembuat obat pada kedua sayap lalat sudah
beliau ungkapkan 14 abad sebelum dunia kedokteran berbicara.
Dan penyebutan lalat pada hadits itu adalah bahwa air tetap suci dan
bersih jika dihinggapi lalat yang membawa bakteri penyebab sakit
kemudian kita celupkan lalat tersebut agar sayap pembawa obat
(penawarnya) pun tercelup ke air.
Dan percobaan ilmiah kontemporer pun sudah dilakukan untuk
mengungkapkan rahasia di balik hadits ini. Bahwasannya ada kekhususan
pada salah salah satu sayapnya yang sekaligus menjadi penawar atau
obat terhadap bakteri yang berada pada sayap lainnya. Oleh karena
itu, apabila seekor lalat dicelupkan ke dalam air keseluruhan
badannya, maka bakteri yang ada padanya akan mati, dan hal ini cukup
untuk menggagalkan "usaha lalat" dalam meracuni manusia, sebagaimana
hal ini pun telah juga ditegaskan secara ilmiah. Yaitu bahwa lalat
memproduksi zat sejenis enzim yang sangat kecil yang dinamakan Bakter
Yofaj, yaitu tempat tumbuhnya bakteri.
Dan tempat ini menjadi tumbuhnya bakteri pembunuh dan bakteri
penyembuh yang ukurannya sekitar 20:25 mili mikron. Maka jika seekor
lalat mengenai makanan atau minuman, maka harus dicelupkan
keseluruhan badan lalat tersebut agar keluar zat penawar bakteri
tersebut. Maka pengetahuan ini sudah dikemukakan oleh Nabi kita
Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dengan gambaran yang
menakjubkan bagi siapapun yang menolak hadits tentang lalat tersebut.
Dr. Amin Ridha, Dosen Penyakit Tulang di Jurusan Kedokteran Univ.
Iskandariyah, telah melakukan penelitian tentang "hadits lalat ini"
dan menegaskan bahwa di dalam rujukan-rujukan kedokteran masa silam
ada penjelasan tentang berbagai penyakit yang disebabkan oleh lalat.
Dan di zaman sekarang, para pakar penyakit yang mereka hidup berpuluh-
puluh tahun, baru bisa mengungkap rahasia ini, padahal sudah
dibongkar informasinya sejak dahulu. Yaitu kurang lebih 30-an tahun
yang lalu mereka menyaksikan dengan mata kepala sendiri obat berbagai
penyakit yang sudah kronis dan pembusukan yang sudah menahun adalah
dengan lalat.
Berdasarkan hal ini, jelaslah bahwa ilmu pengetahuan dalam
perkembangannya telah menegaskan penjelasannya dalam terori ilmiah
sesuai dengan hadits yang mulia ini. Dan mukjizat ini sudah
dikemukakan semenjak dahulu kala, 14 abad yang silam sebelum para
pakar
[Non-text portions of this message have been removed]
------------------------------------
[ Forum Kesehatan : http://www.medisiana.com ]Yahoo! Groups Links
<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/
<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional
<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/dokter_umum/join
(Yahoo! ID required)
<*> To change settings via email:
mailto:dokter_umum-digest@yahoogroups.com
mailto:dokter_umum-fullfeatured@yahoogroups.com
<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
dokter_umum-unsubscribe@yahoogroups.com
<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
sumber: http://dokter-umum.blogspot.com